Ads

[Review Buku] Garis Waktu || Fiersa Besari

REVIEW BUKU

GARIS WAKTU

Fiersa Besari

review buku garis waktu
Buku Garis Waktu

Pengarang         : Fiersa Besari
Penerbit             : mediakita
Halaman            : 217 Halaman
Harga P.Jawa    : Rp. 58.000

Hai hai semua, kali ini aku bakal mengulas sebuah buku dari salah satu petualang, youtuber, penulis dan sekaligus pemusik ini. Yap, Fiersa Besari. 

Buku "Garis Waktu" merupakan buku pertama dari Bung Fiersa *nama sapaanya. Aku dibuat terkejut, terkesima dan terheran-heran dengan kata-kata yang dibuat dalam novel ini. Bagaimana tidak, Bung Fiersa berhasil membawaku ke dalam angan baper yang taraf senyum-senyumnya itu sulit dikendalikan. Seperti ini misalnya,

"Mereka menyukaimu karena tampangmu. Aku menyukaimu karena pemikiranmu. 
Wajah akan menua tapi otak akan mematang. 
Mereka marah jika chat-nya tak terbalas. Aku malah bersyukur kau bukan orang yang kecanduan bermain gadget. Berbincang sambil bertatapan selalu lebih baik. 
Kau unik seperti ini. Tak perlu berubah untuk disenangi. 
Mereka kesal karena kau terlalu sibuk. Aku senang kau berusaha mengejar mimpimu. 
Karena mimpi adalah segalanya, melebihi rasa dua anak manusia. 
Mereka berdoa agar bisa bersamamu. Aku berdoa agar kau selalu bahagia. 
Dan doaku selanjutnya adalah: semoga aku ada di dalam skema kebahagianmu." (hal. 64)

Bukan hanya itu, terlihatnya memang sekedar buku cinta-cintaan tapi jangan wrong, banyak makna hidup di luar romansa cinta yang bisa kita renungkan di novel ini, tentang humanisme dan sosial contohnya.

"Semakin kita dewasa, semakin banyak norma yang mengikat kita. Kita jadi malu berpendapat karena takut kita dicemooh; jadi malu beraksi karena takut aksi kita dibilang pencitraan; jadi malu berbeda karena masyarakat menginginkan kita seragam." (hal. 170)

Sudah mulai penasaran? Yuk kita bahas!

TIME TO REVIEW

Cover

Warna dasar putih memberi kesan bersih, ilustrasi gantungan foto yang mampu  menggambarkan isi dari buku ini. Tambahan kalimat "Sebuah Perjalanan Menghapus Luka" membuat kita makin dibuat penasaran tentang bagaimana perjalanan Bung Fiersa dalam menghapus lukanya. Hihi.

Isi

Garis waktu ini menceritakan seorang pria yang diam-diam mencintai seorang wanita. Namun, ia tidak seberani itu untuk mengungkapkan perasaan nya. Hari demi hari ia pendam perasaan itu untuk wanita yang dicintai nya. Sang wanita pun tak kunjung peka dengan perasaan nya. Hingga akhirnya cinta hanya menjadi cinta. Ya, begitulah sudah bisa ditebak, jika kita memilih untuk jatuh cinta, ya harus siap juga untuk jatuh*tanpa cinta.

Mungkin di awal terlihat bahwa kisah nya biasa. Namun, kata -kata dan pembawaan dari Bung Fiersa membuat novel ini terlihat berbeda dari novel yang lain.

Baca juga : Buku Senja, Hujan, dan Cerita yang telah usai

Yang aku suka dari buku ini : 

Menurutku, kekuatan di buku ini ada pada permainan diksi indah nan puitis dan sangat pas dengan trend saat ini. Wajar kalau kemudian banyak kalimat-kalimat dalam buku ini yang dikutip atau sekedar dijadikan caption foto di jejaring sosial para pembaca. Termasuk aku yang juga menyukainya, seperti yang ini misalnya :

"Jatuh hati tidak pernah bisa memilih, Tuhan yang memilihkan. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus" (halaman 61)

"Aku selalu percaya bahwa berkomitmen itu soal ketetapan dan ketepatan. Kalau belum ingin menetap dan belum menemukan yang tepat, apa harus dipaksakan? Maka dari itu, nikmatilah saat-saat sendiri. Berkomitmenlah saat sudah ada kesiapan, bukan karena alasan kesepian. Ingat saja bahwa akan ada saatnya seseorang yang berpasangan menjadi jomlo, dan akan ada saatnya juga seseorang yang jomlo mempunyai pasangan." (halaman 174)

" Yang hening-hening syahdu itu yang biasanya langgeng. Bukan yang dipamer-pamer. Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat. Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain." (halaman 80)

"Jika mereka bertanya padaku apakah aku menyesal, jawabanku adalah 'tidak'. Berhasil ataupun gagal, aku bangga hidup di atas keputusan yang kubuat sendiri." (halaman 101)

Saat kamu membaca buku ini mungkin kamu akan merasa seperti pernah mengalami beberapa kisah yang sama seperti yang diceritakan dalam buku, iya sama aku juga merasakan hal itu.

Buku ini dominasi kumpulan kegalauan atau curhatan Fiersa Besari. Jadi, jika kalian mengharapkan sebuah novel dengan alur cerita mulai dari awal sampai akhir, mungkin enggak akan terlalu puas. Namun, jika kalian seperti aku yang suka bermain kata-kata, buku ini bisa menambah dan memuaskan kehausan akan kosakata yang indah.

Novel ini tidak terlalu menyajikan alur yang wadidaw jiwa untuk dinikmati. Konflik yang diangkat beserta klimaksnya juga mudah ditebak.

Tapi ini subjektif ya. Tentu ada yang sepakat dan tidak. It's ok.



Tapi recomended gak nih?

Ya recomended dong. Novel dengan kata-kata puitis bisa menambah pembendaharaan kosakata. Recomended bagi kalian yang suka mengolah kata, butuh hiburan yang berbau cinta dengan kutipan-kutipan baper atau sekedar ingin baca saja, ini bisa jadi temen perjalanan mu. 


Aku kasih penilaian ⭐⭐⭐⭐(4,3) dari 5. So amazing!

Selamat menemukan sepenggal kisah mu yang kamu temukan dalam buku ini. 

Kata Bung Fiersa : Selamat jatuh hati . Jangan takut. Rasanya luar biasa, kan? 

Semangat untuk kamu yang barangkali sedang memendam rasa untuk seseorang, begitu juga kamu yang sedang berusaha untuk move on. Buku ini akan sangat cocok untukmu.

Terima kasih.

I really hope for advice and criticism.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel