Rebahan salah enggak sih? Yuk cari tau di sini || Review Buku Kaum Rebahan Beri Perubahan

REVIEW BUKU

KAUM REBAHAN

BERI PERUBAHAN

M. Atiatul Muqtadir

Buku Kaum Rebahan Beri Perubahan

Judul : Kaum Rebahan Beri Perubahan

ISBN : 9786237211549

Penerbit : Bhumi Anoma

Halaman: 200 hal

Libur telah tiba, libur telah tiba hati ku gembira, yihaaa. . . hihi.

Siapa nih yang lagi liburan? Eits, di rumah aja liburan nya ya.

Liburan gini asiknya family time and pastinya me time. Apalagi kalo liburannya diisi sama rebahan, beh nikmat ya ges? Tapi sebenarnya rebahan itu boleh enggak sih? Kok konteksnya ke arah sedikit negatif ya? apa rebahan itu salah?

Kita cari tau di review kali ini yuk. Check this out!

Buruan ikut : PERGI berpetualang bersama Tere Liye.

Jawabanya tidak salah, yang penting tidak berlebihan.

Buku karya M. Atiatul Muqtadir (Fathur sapaanya) ini berhasil membuat ku langsung seperti ‘harus baca pokoknya’ karena mewakili diri sendiri yang bisa dibilang kaum rebahan juga hihi.

TIME TO REVIEW

Bagaimana cover bukunya?

Buku Kaum Rebahan Beri Perubahan ini punya 2 versi. Versi pertama dengan warna cover hijau tua dan versi yang kedua dengan cover warna kuning. Dari segi isi enggak ada yang beda kok. Cuma, di versi yang kedua ini ada extra chapter yang ada di bagian akhir bukunya. Yang aku punya ini warna kuning, jujur aku lebih suka yang satunya lagi sih, lebih netral aja. Kalau yang ini juga bagus, tapi kurang greget aja.

Tapi keseluruhan oke, ilustrasi bantal dan ikon seperti matahari mampu menggambarkan kaum rebahan banget ya? Yang kadang suka tiduran pakai bantal, tapi matahari disini aku umpamakan bahwa, di saat kita rebahan sebenarnya bisa ko mengeluarkan sesuatu hal luar biasa, ide-ide yang sama bersinar nya seperti matahari, ciaaaatt.

Isinya tentang apa sih?

Buku ini mengajak kita untuk berhijrah dari kegiatan kurang produktif. Berpindah dari aktifitas yang kurang berdampak, jadi aktivitas yang lebih berdampak.

Blurb

Masa lalu memang tidak bisa kita ubah, tapi masa depan bisa kita buat lebih cerah. We have a chance to change! Sebab, masing-masing dari kita dinilai bukan dari bagaimana kita memulai, tapi dari bagaimana kita berakhir.

Buku ini mencoba menantang stigma generasi sekaligus mengembalikan anak muda pada kodratnya: Rebahan secukupnya, berjuang selelahnya.

Membaca kalimat-kalimat Kak Fathur yang ringan, berasa lagi ngobrol sama temen deket tentang perubahan.

Tapi, aku rasa untuk ukuran huruf yang tidak seperti buku yang aku baca lainya, bikin jadi agak melelahkan mata, terlalu kecil hihi.

Dibuku ini tidak secara langsung menjawab pertanyan keluhan kaum rebahan seperti, "Duh, mager banget", "Udah niat cuma berat buat jauh-jauh dari kasur", dll. Karena, sejatinya jawaban terbaik dari pertanyaan itu bukanlah dari orang lain, melainkan dari diri sendiri. ~Fathur

Kalau aku pribadi sih buku ini sangat membantu menemani pencarian jawaban keluhan-keluhan tersebut dan jadi beneran pengin gerak. Semoga enggak cuma di awal aja ya. Istiqomah. Doakan ya. hihi, terima kasih semua, terima kasih Kak Fathur.

Kutipan favorit

"Keberanian bukanlah membuang rasa takut, melainkan menempatkan rasa takut sesuai kadarnya."(hal.100)

"Semua mungkin bisa bekerja keras, tapi tak semua bisa bekerja ikhlas." (hal.177)

Tidak semua aktivitas rebahan itu buruk. Misalnya, rebahan untuk berisitirahat dari segala kegiatan yang telah dilakukan, rebahan tapi sambil mengulang hafalan, rebahan tapi sambil nonton video pembelajaran, atau bahkan rebahan bisa dapat penghasilan karena sambil jualan online.

Beli buku Wirda Mansur, free signature and greeting card.

Rebahan lah sesuai porsinya bukan karena kemalasan. Ingat istilah Buya Hamka, "Yang mendahulukan istirahat, sebelum lelah." Usahakan kita tidak jadi bagian orang-orang seperti itu ya.

Buku ini aku rekomendasikan ke temen-temen semua sobat rebahan. Asli bukunya memotivasi, ngebuat siapapun yang baca jadi pengin buat perubahan.