Ads

REVIEW BUKU KAMU GAK SENDIRI || SYAHID MUHAMMAD

 

REVIEW BUKU 

KAMU GAK SENDIRI

Syahid Muhammad 

REVIEW BUKU   KAMU GAK SENDIRI
Buku Kamu Gak Sendiri


Penulis               : Syahid Muhammad

Penerbit            : Gradien Mediatama

Tebal buku       : 340 halaman

ISBN                     : 978-602-208-182-1

Harga P.Jawa : Rp. 88.000


Syahid Muhammad atau yang kerap disapa Bang Iid melahirkan sebuah buku yang kali ini bergenre self improvement, diangkat dari pengalamannya sendiri.

Dari judulnya sudah memberikan definisi bahwa, bukan hanya kamu kok yang merasakan hal-hal sulit itu, banyak orang di luar sana, cuma kamu belum mau ngerti aja. 

Kita gak seharusnya membandingkan siapa yang lebih menderita hidupnya disini, ini tentang rasa sendiri yang mungkin membuatmu sepi. Tapi, coba pelan-pelan mengerti, satu per satu kamu akan tahu dan paham. Kamu gak sendiri!

TIME TO REVIEW

Cover

Warna hitam sepertinya sudah jadi warna dominan dari buku-buku Bang Iid. Kalau dilihat dari buku sebelumnya pun begitu. Aku belum tau jelas alasanya, tapi menurutku itu terlihat gagah.


Bagaimana tentang bukunya?


Sinopsis

“Kita sudah cukup baik, membuat orang mengira kita baik-baik saja. Sekarang saatnya jujur, yang kecewa, yang lelah, yang gak tahu kapan harus istirahat, kamu boleh marah, boleh sendiri dulu, boleh kalau tiba-tiba pengen nangis, boleh banget perlu bantuan. Kamu gak harus terus baik-baik aja. Gapapa, gapapa. Terima, akui, lalu lepasin.”

Sebagian besar isi novel ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan perasaan cemas, resah, adanya serangan panik, ketakutan yang besar, kondisi mental, perundungan, dan lainnya. Penulis ingin mengekspresikan apa saja yang dahulu menjadi keresahannya dan sulit sekali untuk melawan ‘rasa sakit’ itu. 

Hingga pada akhirnya, ia dapat memahami jika hal yang menjadi kecemasan dan ketakutan selayaknya dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih baik ‘melalui medium yang tepat’. Topiknya berkaitan dengan proses terbentuknya diri dan peduli terhadap diri sendiri. 


Kutipan yang aku suka di buku ini,

"Perasaan ini bukan merupakan perasaan senang atas penderitaan orang lain. Ini perasaan tentang bahwa selama ini bukan hanya aku yang mengalaminya. Semakin sering mendengar keluhan, semakin rasa takut itu longgar. Tetapi bukan berarti hilang." (hal 119)
"Aku perlu belajar, aku tidak bisa baik di mata semua orang, dan tidak apa-apa jika ada orang yang melihatku buruk. Kita akan menjadi mimpi buruk di salah satu hidup seseorang, dan itulah hidup." (hal 143)
"Aku tidak bisa memaksakan hal yang menurutku racun untuk menjadi racun juga bagi hidup seseorang" (hal 153)
"Bersedih hal wajar, namun memaksa orang untuk bersedih, rasanya egois sekali." (hal 172)
"Sebaik-baiknya usaha atau alasan yang kita pakai, akan tetap buruk di mata beberapa orang. Ya, tidak apa-apa. Terima saja kita tidak bisa baik di mata semua orang." (hal 229)

Tapi, aku agak bingung,

Pada beberapa paragraf terdapat kalimat yang kurang efektif dan terkadang membingungkan pembaca, sehingga makna kalimat sulit tersampaikan. 
 
Namun, secara keseluruhan novel ini recommended, terutama bagi kalian yang sering mengalami gangguan kecemasan yang tak berkesudahan karena hal apa saja. 

Tambahannya, dalam novel ini juga dipaparkan supaya kita lebih menerima keadaan, mengakuinya juga tahu bagaimana cara paling tepat untuk menghadapi dan menanganinya. Mendengar, memperbaiki, dan mencintai diri kita sendiri apapun kondisinya.
 
Aku kasih penilaian bintang 3,9 ⭐⭐⭐⋆ It's good.

Terima kasih sudah membaca. 
I really hope for advice and criticism.

Cek review lain :

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel