Ads

Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah ; Cara Mencintai Diri Sendiri

Review Buku

Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah

Munita Yeni

review baca buku ini saat engkau lelah
Buku Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah


Judul: Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah

Penulis: Munita Yeni

Penerbit: Psikologi Corner

ISBN: 978-602-5907-78-4

Tahun Terbit: Oktober 2018

Kategori: Motivasi, Perbaikan Diri 

Harga P.Jawa: Rp. 55.500


"Sesungguhnya berupura-pura bahagia itu melelahkan."


TIME TO REVIEW


Cover

Biasanya sebelum aku beli buku, aku suka cari ulasannya dulu. Tapi, berkat judul buku yang terpampang unik di sampul ini, buat aku langsung tertarik buat ambil. Warna putih dan sentuhan gambar meja-kursi yang terlihat mampu mendefinisikan saat siapa-siapa dari kita merasa lelah. You need a place for it.

Juga pada bagian sampul bawah ada kalimat “Sesungguhnya Berpura-pura Bahagia itu Melelahkan.”  Tentu saja aku tertarik dengan kalimat tersebut. Kemudian membalik bagian belakang buku melihat harga dan worth it. Tanpa berlama-lama, buku ini aku bawa ke kasir dan berakhir di sana. 

Baca juga : Buku Minta Disayang

Apa isi buku ini?

Di buku ini kita disuguhkan berbagai cerita tentang seseorang yang kurang percaya diri. Beberapa kisah yang beriringan dengan simpulannya. Membahas tentang risiko gangguan psikologi remaja, and how to step mengatasi gangguan mental remaja. Terkesan berat pembahasanya? Gak kok ges, coba aja dulu.

Tugas sekolah, kuliah, rumah, urusan karir, kerja, cinta, bahkan urusan per-sosial media-an sering membuat kita lelah. Lelah fisik, lelah pikiran juga tidak jarang yang lelah mental. Rasanya ingin berhenti saja, ingin menangis, dan berteriak sekeras mungkin dan bilang bahwa " AKU CAPEK, AKU PENGIN INI CEPET SELESAI"

Baca juga : Buku Minta Dibanting

So, ya banyak sekali hal yang bisa kita lakukan untuk menerima rasa lelah itu sendiri. Hal yang perlu kita lakukan pastinya mengambil jeda as well as berisitirahat. 

Tapi, sebelum itu ada gak sih overthinking yang kalian suka rasain? Udah capek fisik eh malah dateng tuh si thinking yang over itu...

Kita semua bisa berpikir itu karena mungkin, kita belum sepenuhnya atau malah belum sama sekali mencintai diri sendiri. Belum bisa mencintai diri sendiri? Apa maksudnya?

Sederhananya, kita belum bisa menerima realitas bahwa diri kita ada yang kurang sempurna, bahkan tidak sempurna sama sekali. Tidak hanya itu, kita juga lupa bahwa di dalam diri kita ada potensi kebaikan yang besar, yang luput dari penilaian kita sendiri.

Baca juga : How to be calm, be strong, be grateful

Dalam istilah lain, belum bisa mencintai diri sendiri adalah kurang bersyukur.

Aku beri perumpamaan :

Aku diet karena tidak ingin dibilang gendutan.

Jika kita ubah perspektifnya, menjadi :

Aku menjaga pola makan agar tubuh ku mendapatkan hak nya untuk dirawat dan dijaga.

Bukan tidak mungkin itu sebuah cara untuk membuat diri kita lebih mencintai diri sendiri.

Baca juga : Buku Tuhan Ada di Hatimu

Di buku ini kalian bisa mendapatkan lebih banyak hal to more love ourselves.

Belajar menerima, menyayangi, dan mencintai diri kita sendiri dengan anggun, sehingga lelah pun iri melihat romantisnya kita dengan diri kita sendiri.

Yang aku suka dari buku

Terkadang, beberapa diantara kita belum tahu harus berbuat apa saat berada dikondisi tidak baik-baik saja. Ada beberapa yang membutuhkan teman bicara dan mendapatkannya. Tetapi, tidak jarang juga yang memilih memulihkan tenaganya dengan berdiam sendirian.

Membaca buku ini bisa menjadi salah satu alternatif di kala kamu merasakan itu. Mengapa begitu?

Baca juga : Berani Tidak Disukai

Buku ini terdapat selipan kutipan yang menarik untuk kita baca. Bermodalkan font dan ukuran huruf berbeda. Memiliki daya tarik tersendiri bagi siapapun yang membacanya. 

Kisah yang disajikan di sini, acapkali kutipan-kutipannya makin dibaca makin menarik untuk dipahami. Seperti berikut ini: 

"Kita melakukan ini bukan untuk orang lain, bukan untuk mencari pengakuan di mata orang terpenting bagi kita, melainkan untuk mendapatkan pengakuan dari diri kita sendiri." (Hal. 119)

"Mencintai diri sendiri itu bukan tentang menyembah diri kita sendiri, tapi menurut saya mencintai diri sendiri itu memahami kapan kita harus berterima kasih kepada diri kita sendiri, kapan kita harus memuji pekerjaan kita sendiri, kapan kita harus meminta maaf kepada diri kita sendiri. Mencintai diri sendiri berarti juga terlihat, menjaga jalan kita tetap terasa ringan dan indah. Itulah mencintai diri sendiri." (Hal. 158)

Sayangnya, terdapat beberapa kesalahan tulisan. Yang kurang sedikitnya menurutku bisa dibilang banyak. Sedikit membuyarkan pikiran.

Tapi, itu tidak lantas membuatku untuk tidak menyarankan buku ini jadi bacaan teman-teman semua. Jadi buku ini  recommended? Jelas, setiap buku punya peminatnya masing-masing, subjektif. Kalian bisa baca buku ini, saat sedang lelah, capekkkk, penat atau memang sedang stress, suntuk dengan diri sendiri. 

Seperti judul yang tertera, baca buku ini saat engkau lelah. 

Penilaian bintang ⭐⭐⭐✬. 3.9/5 . Nice guys.

Baca juga : Buku Teman Berjuang


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel