[Review] Buku Menjemput Kata Bertahan | Aji Nur Hidayat

REVIEW BUKU

MENJEMPUT KATA

BERTAHAN

Aji Nur Hidayat

Buku Menjemput Kata Bertahan

Judul : Menjemput Kata Bertahan

Penulis : Aji Nur Hidayat

Penerbit: Ruang Karya

Harga : Rp. 35.000

Halaman : 58

ISBN : 978-623-6171-41-7

Blurb

Menjemput Kata Bertahan adalah mengubah perspektif yang sederhana layaknya manusia mampu melewati batasnya. Karena gagalnya bertahan adalah seringnya manusia mendahului kehendak dan menuhankan dirinya yang jelas hanya hamba tak berdaya. Belajar dari setiap situasi serta menyederhanakan banyak ekspentasi adalah salah satu bekal berpetualang dalam menjemput kata bertahan.

TIME TO REVIEW

Isi Buku

Buku ini menceritakan tentang pengalaman dan pembelajaran penulis dalam menghadapi masa pandemi. Pandemi agaknya menjadi penghalang, namun tak jarang pula memberi peluang. Peluang untuk berkarya misalnya.

Salah satu buku yang lahir di masa redup terang pandemi Covid-19 ini berhasil mencuri perhatianku. Bagaimana tidak? Kita tengok ke bagian judul buku. "Menjemput Kata Bertahan". Yak kata bertahan, seperti nya jadi salah satu jawaban dari segala keresahan yang ada. Apalagi di masa sekarang ini.

Nah, buku ini hadir buat teman-teman semua. Di buku ini kita akan dapat pengalaman dan ilmu baru tentang bertahan itu sendiri dari perspektif penulis. Mari menjemput Kata Bertahan bersamaku!!!

Yang aku suka

Bacaan yang ringan tapi gak bisa disepelein sih ini, kata-kata yang ditawarkan mampu memikat.

Tampilan qoutes di setiap akhir bab juga buat seneng, karena jadi kaya simpulan dari bab itu sendiri,

Harga yang worth it (pas di kantong) mwhehe.

"Memang begitu, naluri manusia selalu siap dan pandai dalam memulai daripada menyelesaikan. Lebih mudah membeli hal baru daripada memperbaiki yang sudah dimiliki." (Hlm. 10).

Kekurangan

Adanya tipo yang cukup membuat fokus pecah di beberapa bagian.

Dengan harga segini untuk tampilan buku cukup bisa diterima, tapi kalau kalian yang suka dengan buku yang ada ilustrasi atau mungkin sedikit warna, buku ini masih bisa dibaca walau agak nya kurang rame. (ini tergantung selera).