Apa Itu Keadilan Gender? | Lebih Dekat Dengan Keadilan Gender
LEBIH
DEKAT DENGAN
KEADILAN
GENDER
Bukan hambatan sebagai perempuan untuk mengambil peran
Apa kamu pernah mendengar
kalimat berikut ini ?, “Perempuan tugas pokok nya adalah memasak,
mencuci, mengurus anak, dan tugas rumah tangga lainnya. Sedangkan tugas
pokoknya laki-laki adalah bekerja ke luar mencari nafkah.” Tidak asing bukan di
telinga kita? Salah satu dari sekian banyak stereotype yang melekat di
masyarakat tentang perempuan dan laki-laki yang berhubungan dengan fungsi-peran
yang tidak mengandung kebenaran mutlak.
Hal-hal itu erat
kaitannya dengan ketimpangan gender. Kalau ada ketimpangan, berarti ada yang
perlu disesuaikan, perlu disamakan, atau bahasa yang jadi utama di sini adalah
disetarakan.
Iya, kesetaraan gender,
membahas arti umum dari kesetaraan gender. Kesetaraan gender, dikenal juga
sebagai keadilan gender, sebuah pandangan bahwa semua orang harus menerima
perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender
mereka, yang bersifat kodrati.
Source : id.wikipedia.org
Mengapa ini menjadi hal yang penting?
Persepsi masyarakat yang kurang tepat mengenai hal ini menjadi salah satu
alasanya. Gender menjadi salah satu penghalang bagi perempuan untuk bisa
mengambil peran. Sebagian perempuan juga mengalami hambatan bahkan celaan
harian dari lingkungan. Perempuan dianggap tidak dapat berkontribusi dalam
bidang pekerjaan tertentu. dianggap sebagai individu lemah, terlalu perasa,
sensitif, dan cengeng.
Namun, saat menjadi sukses
dan disukaipun, bisa saja memicu hal
negative. Dianggap begini, dinilai begitu,
ditakar macam-macam, katanya ambisi bertentangan dengan tradisi. Para
perempuan pekerja yang mengupayakan posisi dianggap hanya memikirkan diri
sendiri. Menjadikan perempuan kerap diderai perasaan bersalah walau memiliki
tujuan mulia. Tidak sedikit perempuan yang cemas dengan kemampuan nya sendiri.
Bahkan menganggap rendah dirinya sendiri.
Mengapa lantas menjadikan perempuan serba salah? Padahal banyak dari agama yang memuliakan perempuan. Menjadi perempuan yang mandiri namun tetap memenuhi tanggungjawab sebagai seorang wanita kelak.
Kami perempuan berusaha
meraih hak sama di segala bidang, perempuan mengharapkan kesetaraan gender.
Kesetaraan yang dimakzud bukan berarti tuntutan perempuan agar disamakan fungsi
antara perempuan dan laki-laki. Kesetaraan disini berarti, perempuan ingin
memiliki akses dan kesempatan yang sama sesuai dengan kompetensinya, hal ini
terkait erat dengan profesi di dunia kerja.
Maka, mari kita saling
menghormati. saling toleransi, dan saling menghargai. Perempuan menghargai laki-laki,
laki-laki juga menghargai perempuan. Dalam agama kiranya sudah melakukan hal
itu jauh dari sekarang. Sesama perempuan mari bergandengan tangan. Percayalah
dengan kemampuan, gender bukan hambatan sebagai perempuan untuk mengambil peran.
Source :