Ads

[REVIEW] Kami (Bukan) Sarjana Kertas | Novel Best Seller

 REVIEW NOVEL

 KAMI (BUKAN) 

SARJANA KERTAS

J.S. Khairen

Review Novel Kami Bukan Sarjana Kertas
Novel Kami Bukan Sarjana Kertas


Judul: Kami (Bukan) Sarjana Kertas

Penulis: J.S Khairen

Penerbit: Bukune

Tahun terbit: Mei 2019

Tebal: 372 Halaman


Hello, i'm shofwhere and are you ready to read today?

If so, let's get started. 


TIME TO REVIEW


Hari ini aku bakal review salah satu buku yang unik. Dari judulnya udah bisa nebak gak sih, uniknya di mana? 

Wkwk iya sih sebenernya judul aja udah interest. But, apakah isi bukunya juga semenarik itu? gas cari tau sekarang jugaaaa!

Isi 

Novel ini mengisahkan para mahasiswa di Kampus UDEL. Tepatnya ada tujuh mahasiswa, dengan latar belakang yang berbeda, tujuan hidup, mimpi yang berbeda pula tapi tetap memiliki benang merah dalam cerita ini.

Kisah kocak, seru dan bisa di ambil pelajaran ini buat aku terbawa akan suasana menjadi mahasiswa. Masa-masa menjadi mahasiswa yang seru, ada sedih, kecewa, berontak nya juga beuh ga usah ditanya ahaha. Tapi dari situlah, dari bangku kampus, kita bisa melihat akan kemana sih kita selanjutnya, akan apa setelah ini? and big question mau kemana setelah lulus? *agar tidak menjadi sarjana kertas tentunya.

Di buku ini kamu akan diberi asupan kisah Ogi (si tokoh utama) dan kawan-kawan. Akankah mereka bisa menemukan jawaban dari big question itu? Yang tentu saja bukan hal mudah, sama sekali bukan. Seperti yang aku bilang di atas. Frustasi, gagal, senang, terlalu senang, semuanya mau tidak mau dilalui Ogi dan teman-teman nya. 

Tapi, bagaimana ya cara mereka untuk bisa mewujudkan itu? More informatin read this book! LOVE.

    Baca juga : Review buku Latihan Soal Jerome Polin 

Kelebihan

1. Cerita yang disajikan terdapat unsur humor, jadi bisa sambil senyum-senyum jelas:) Gak kaya kamu, gak je....*ups

2. Bahasa yang digunakan cocok buat anak muda jaman now alias easy to understand.

3. Pesan yang disampaikan kompleks ; persahabatan, perjuangan, pendidikan, karir, romance nya juga ada.

Kekurangan

1. Buat beberapa orang ukuran font akan jadi penting, karena size font di buku lumayan harus butuh effort buat baca, but its okay buat dapetin pengalaman kisah yang ada di buku jelas ini worth it to read.

2. Entah kekurangan atau bukan menurut teman-teman, but akhir cerita yang sudah bisa ditebak. 

Akan lebih seru ga sih kalau bacaan itu ending nya susah diterka? *Loh susah ko seneng? wkwk bukan, makzudnya kayak lebih greget aja dan jauh lebihh seru. 

Kalau kamu gimana? lebih suka yang mana? Dia yang mudah ditebak atau yang susaaaah banget buat diterka ? *Banyak kode gitu makzudnya:) 

Overall, dibalik itu semua aku tetep masukin sequel buku kedua yang judulnya kalo ga salah "Kami (bukan) Jongos Berdasi" ke wishlist book aka keranjang orenku wkwk. Can't wait buat ketemu sama Ogi dkk. 

I hope u too, for stay tune on my blog for the review, okay?

    Baca juga : Review Buku Berani Tidak Disukai 

Kutipan Favorit

"Bisa jadi keandalan yang kita miliki ternyata bertujuan untuk memperbaiki sesuatu, menambah warna dalam hidup orang lain, yang hingga kini kita belum menyadarinya. Jangan pernah anggap apapun bakat yang kau miliki itu sia-sia." (Hal. 207)

"Ijazah bukan jaminan apa-apa. Memang bisa bermanfaat, tapi tak selamanya kertas selembar itu menjadi penentu nasib baik. Dunia berubah, tantangan bertambah, dengkul makin goyah, ah sudahlah. Belajar teruslah biar tetap bergairah." (Hal.233)

Rekomendasi

Aku rekomendasikan buku ini untuk teman-teman SMA, yang mau menuju bangku kuliah, atau temen-temen yang ada di awal semester kuliah, kalian akan mendapat tambahan nutrisi semangat dari buku ini. 

Buat temen-temen mahasiswa akhir (like me) atau sudah di usia kerja, sabi juga buat baca. Akan ada beberapa hal dalam buku yang terlihat dekat dengan kita dan mungkin juga sebagian dari kitalah yang akan dengan mudah menebak ending dari novel ini. 

Semangat buat para pejuang ijazah, em makzudnya pejuang masa depan kali ya. Tidak perlu terlalu diforsir tenaga nya, masa depan tidak ada yang tau, asal kita harus tau satu, harus tetap mau belajar. 

Bahkan setelah ijazah sudah ada digenggaman. Ijazah mungkin sudah ditangan, tapi bukan berarti kita berhenti buat terus belajarkan? Ya karena hidup akan selalu memberi pelajaran, kalau kita berhenti belajar, ya udah gak usah hi... hem.

    Baca juga : Review Buku Teman Berjuang Indra Sugiarto

Pengin mengutip sedikit pesan dari Webinar Pisah Sambut MSIB Hari Kamis kemarin (maap maap nih kalo agak kurang nyambung). Tapi menurutku ini menarik, Kata Pak Robert selaku perwakilan dari Microsoft Indonesia, "Di dunia industri sekarang tidak peduli anda mahasiswa universitas mana, prodi apa, IPK berapa, tapi seberapa hebat portofolio yang kalian buat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada disekitar untuk menjadi sebuah inovasi di masa depan" 

Sekaligus menyadarkan kita ga sih? bahwa yaa kuliah-kuliah kalau hanya mengandalkan gelar aka ijazah ya agak kurang ya kawan. Jangan mau jadi Sarjana Kertas. Jadilah sarjana yang out of the box. Jadilah lulusan yang punya kualitas. #selfreminder

Sekali lagi, semangat untuk kita, semangat berjuang lebih keras lagi. 

Yuk sama-sama mewujudkan impian untuk jadi lulusan yang #siapkerja. Lantangkan dengan yakin "KITA BUKAN SARJANA KERTAS" dan kita mau berusaha untuk tidak jadi sarjana kertas. Lantangkan kawan! Kita BISA!

Penilaian

Begini nih kalo dah lama gak nulis, agak panjang ya bund. 

Overall thank u kamu yang tetap bertahan sampai di sesi akhir, ceilah akhir. 

Aku mau kasih penilaian bintang 4.3 /5 ⭐⭐⭐⭐🟌 for this book.

Selamat mencoba pengalaman baru di buku ini! Temukan hal unik yang aku kasih tau di awal dengan baca bukunya langsung ya! Ya kalau aku kasih tau di sini bukan review namanya. AHAHAHA

CMIIW ya fren, let's discuss for this book with me.

See u on the next review, tataaaahhh! 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel